Memang, bukan itu satu-satunya penerbit. Hanya saja, aku ingin menghasilkan karya di Kakak Cilik Punya Karya. Kalau di KKPK atau PCPK kan, sudah lewat umurnya.
Sebenarnya, aku sudah menambahkan cerita. Namun, sudah lama naskahku terbengkalai. Dan, kemarin aku baru sadar, ternyata naskahku yang sudah hampir matang itu tidak ada, yang ada hanya yang baru 20 halaman, padahal yang hampir matang itu sudah sekitar 60 halaman. Nah, lho?
Melihat foto sejenak. Di mana, hayo? Pemotretnya adalah abiku, lho! |
Alhamdulillah, untungnya, aku sempat menyimpan naskahku yang 70 halaman (belum diedit menjadi 60 halaman) melalui gmail. Caranya, aku mengirimkan naskahku itu ke email keluargaku. Mengapa? Karena, kalau sewaktu-waktu naskahku hilang, aku bisa mengambilnya kembali. Benar saja.
Tidak apa-apa harus mengedit lagi, yang penting naskahku masih ada. Tip buat teman-teman...
- Kalau lagi membuat tulisan penting, disimpan saja. Misalnya lewat email (kayak aku tadi), flash disk, atau terserah (tergantung kreatifitas).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus