Basah Kuyup (cerpenku)

Nita adalah anak kelas 1 SMP. Waktu SD, Nita ke sekolah naik mobil. Sekarang, sekolahnya dekat, tapi agak jauh juga sih..., kurang sedikit dari 1 km. Jadi, sekarang, Nita ke sekolah jalan kaki.


"Kakak, payungnya ketinggalan!" ujar Ibu pagi ini. Lalu Nita mengambil payung dan berangkat. Berangkat atau pulang sekolah, tidak hujan. Ini berlangsung selama seminggu.

Hari Minggu..
"Besok nggak usah bawa payung, deh, lagian deket!" kata Nita. Keesokan harinya, Nita tidak membawa payung. Ibu tidak mengingatkan Nita karena ibu pikir Nita sudah membawa payung.

♦♦♦

Lalu Nita berangkat sekolah. Sudah setengah jalan, tiba-tiba gerimis! "Gerimis! Gawat, aku nggak bawa payung! Tapi, gerimis doang."

Tak lama kemudian, gerimis menjadi hujan lebat. Tidak ada tempat berteduh untuk Nita, jadi, Nita lari. Nita tidak berteduh di bawah pohon karena kata Annida, teman Nita kalau sedang hujan jangan berteduh di bawah pohon. Ia sendiri tidak tahu alasannya.

Beberapa saat kemudian, ada tempat berteduh, tetapi Nita tidak mau berteduh karena takut terlambat. Ia terus berlari dan sampai ke sekolah, dengan basah kuyup.

♦♦♦

Ibu Guru yang melihat Nita basah kuyup menyuruh Nita ganti baju. Hari ini ada pelajaran olahraga, kalau tidak, mau ganti pakai baju siapa?

Nita terlambat masuk kelas. Tapi tidak dihukum karena alasannya masuk akal.

Saat sudah pulang, Nita menceritakan hal ini kepada Ibu. "Ya Allah.., kali lain kakak bawa payung.., ya, " nasihat Ibu. "Giliran aku bawa payung, nggak hujan, giliran nggak bawa, hujan!" keluh Nita. "Nggak boleh berkata seperti itu,kak. Itu nggak bersyukur, kak." nasihat Ibu.


Aku menulis cerpen ini karena dulu aku juga pernah kehujanan, sampai basah kuyup! Karena nggak bawa payung! Tapi rumahku ke sekolah ya bukan 1 km lah.