Kamis, 27 Juni 2013

Analisis Pendapatan Tukang Ojek dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Sehari-hari

Assalamualaikum semuanya. Beberapa saat yang lalu aku menulis karya ilmiah tentang tukang ojek sebagai tugas Bahasa Indonesia. Aku mau membagikan hasilnya pada kalian walaupun hanya sebagian kecil dan ada yang diubah sedikit. Namun, ini hanyalah karyaku dan nggak tahu benar atau salahnya karena hanya diparaf. Jadi, silakan beritahu kalau salah.


Catatan : ini hanya sebagian kecil sehingga kalian nggak bisa asal copas untuk membuat tugas karya ilmiah. Mengapa hanya sebagian kecil? Soalnya belum tentu benar dan yang ingin disampaikan hanya 3 poin. Sebenarnya sih, aku nggak menganalisis juga karena hanya hasil angket yang dijabarkan.

Sumber ilustrasi : www.annida-online.com


Analisis Pendapatan Tukang Ojek dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Sehari-hari

Latar Belakang
Di zaman yang modern ini, masih ada profesi seperti tukang ojek. Tukang ojek adalah profesi yang menawarkan jasa mengantar konsumen ke tempat tujuan, yang pada umumnya menggunakan sepeda motor. Jumlah tukang ojek di Indonesia dapat terbilang cukup banyak bila kita lihat di sekitar kita, di sudut-sudut jalan.

Saat sedang menunggu angkutan umum atau kendaraan lain di jalan raya atau jalan kecil, terkadang ada satu atau lebih tukang ojek yang menawarkan jasa. Terlintas dalam pikiran, apakah tukang ojek tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pekerjaan yang ia geluti. Terlebih lagi, saat ini sedang gencar-gencarnya isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui berbagai media, seperti televisi, koran, majalah, media elektronik, sampai dari mulut ke mulut. Timbul kembali pertanyaan, apakah bila terjadi kenaikan BBM akan berdampak bagi tukang ojek.

Mengingat jumlah tukang ojek yang cukup banyak dan penelitian yang berkaitan dengan tukang ojek belum begitu banyak, maka dibuatlah karya ilmiah yang memuat penelitian tentang hal ini, yaitu analisis pendapatan tukang ojek. Diharapkan dari analisis ini didapat sejumlah manfaat untuk berbagai kepentingan, khususnya bagi tukang ojek itu sendiri.

Metode Penelitian
a. Membuat instrumen penelitian berkaitan dengan profesi tukang ojek. Pada kali ini saya menggunakan angket.
 b. Memberikan instrumen penelitian tersebut kepada sejumlah tukang ojek. Tukang ojek sebanyak 30 orang.
c. Mengumpulkan data dari hasil instrumen penelitian. Pengumpulan data didukung oleh grafik atau tabel yang akan memudahkan pembacaan hasil data.
d. Menganalisis hasil penelitian.


Kesimpulan
  1. Profesi tukang ojek merupakan profesi yang umumnya dikerjakan oleh laki-laki. 
  2. Sebagian besar tukang ojek berada dalam usia produktif dan sudah berkeluarga. 
  3. Seluruh (100%) tukang ojek bekerja di kota mereka. 
  4. Banyak tukang ojek yang bekerja selama bertahun-tahun, tetapi jarang yang sampai 30 tahun ke atas. 
  5. Jumlah tukang ojek yang memiliki pekerjaan lain seimbang dengan jumlah tukang ojek yang mengandalkan profesi tukang ojek sebagai penghasilan satu-satunya. 
  6. Sebanyak 57% tukang ojek yang berpendidikan SMA dan sederajat. Selain itu, banyak juga tukang ojek yang berpendidikan SMP dan SD. 
  7. Sebagian besar (57%) tukang ojek bekerja seminggu penuh. Disusul oleh bekerja selama 5-6 hari (30%). 
  8. Sebagian besar (77%) tukang ojek mendapatkan penghasilan dalam satu hari sebesar Rp30.000,00 – Rp50.000,00. 
  9. Sebanyak 83% tukang ojek mengaku bahwa penghasilan mereka cukup stabil dari hari yang satu dengan hari lain. 
  10.  Pendapatan 30% tukang ojek berkisar antara Rp800.000,00 – Rp1.200.000,00. Tidak ditemukan (0%) atau jarang tukang ojek yang dapat menghasilkan lebih dari Rp2.000.000,00 dalam satu bulan. 
  11. Sebanyak 30% tukang ojek memiliki 3 anggota keluarga yang harus dicukupi kebutuhannya. 
  12. Sebanyak 50% tukang ojek belum memiliki rumah, mereka masih mengontrak. 
  13. Tukang ojek memiliki sepeda motor sendiri (80%), sedangkan sisanya menyewa. Tukang ojek (yang dominan) membayar Rp30.000,00 dalam sehari. 
  14.  Tukang ojek yang masih memiliki tanggungan cicilan per bulan atas sepeda motornya ada sebanyak 60% dan biaya cicilan terbanyak adalah Rp300.000,00 – Rp700.000,00. 
  15. Biaya perawatan sepeda motor terbanyak (60%) berada pada kisaran Rp30.000,00 – Rp70.000,00. 
  16. Sebanyak 57% tukang ojek mengisi bensin lebih dari 5 liter dalam satu minggu. 
  17. Seluruh tukang ojek tidak setuju dengan rencana kenaikan BBM. 


Informasi :
1.1 Metode Penelitian
a. Membuat instrumen penelitian berkaitan dengan profesi tukang ojek. Pada kali ini saya menggunakan angket.
b. Memberikan instrumen penelitian tersebut kepada sejumlah tukang ojek. Tukang ojek sebanyak 30 orang.
c. Mengumpulkan data dari hasil instrumen penelitian. Pengumpulan data didukung oleh grafik atau tabel yang akan memudahkan pembacaan hasil data.
d. Menganalisis hasil penelitian.

1.2 Objek Penelitian
a. Empat responden berasal dari Jalan Datok Tanggoro, titik di dekat SMA Negeri 62
b. Lima responden berasal dari Jalan Raya Bogor, titik di dekat SMP Negeri 20
c. Satu responden berasal dari Ikan Hias
d. Lima responden berasal dari Pangkalan Ojek Mustika
e. Enam responden berasal dari titik di dekat Pangkalan Ojek Mustika
f. Sembilan responden lain berasal dari Jalan Raya Bogor, titik berada di pinggir-pinggir jalan.

1.3 Instrumen Penelitian atau Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakuakn dengan cara kuantitatif menggunakan angket.

13 komentar:

  1. Assalamu'alaikum, kak. Kakak, pasang cbox dong, aku kangen :)))

    BalasHapus
  2. syifaaulia (kakcipa)Senin, Juli 01, 2013

    @Dwi : Waalaikumsalam, Dwi... Oke deh! :D

    BalasHapus
  3. lumayan donk ya kalau sehari 50rb sebulan sama dengan pegawai kantor UMR :D

    BalasHapus
  4. @Kak Ria : Sebagian mungkin :)

    Ini pendapatan sehari :
    10% kurang dari 30ribu,
    13% Rp50.000,00 – Rp80.000,00
    Rp80.000,00 – Rp120.000,00 0%
    Rp120.000,00 – Rp150.000,00 0%
    Lebih dari Rp150.000,00 0 0%

    Ini pendapatan dalam 1 bulan :
    Kurang dari Rp300.000,00
    17%

    Rp300.000,00 – Rp500.000,00
    23%

    Rp500.000,00 – Rp800.000,00
    20%

    Rp800.000,00 – Rp1.200.000,00
    30%

    Rp1.200.000 – Rp2.000.000
    10%

    Lebih dari Rp2.000.000,00
    0%

    Nggak semua lho Kak :D
    Makasih komentarnya ya Kak Ria...

    BalasHapus
  5. apa kabar kak cipa? lama bgt aku gak main kesini?
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kunjungannya ya, Penghuni60! Lama tidak berjumpa! Alhamdulillah baik, kalau Penghuni60?

      Hapus
  6. keren ya, kalo bisa begitu, ane juga mau ah jadi tukang ojek, asal da setiap hari hhi,,
    obat penyakit

    BalasHapus
  7. Bagaimana aturan bergabung di kelompok mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa maksudnya meminta tolong mereka untuk mengisi angket? Bilang saja, kalau saya sih pakai memberi 'amplop' berisi sedikit uang. Bilang tujuan Anda dengan sopan. Sediakan pulpen yang banyak.

      Hapus
  8. Penghasilan sy ngojek dlam sebulan +-3 juta. Ngojek cuma diawal sj yg tidak enak, cari pangkalanya yg sulit kdang harus modal nyali. tp kalo dah bnyak langgnan aplagi jauh2 baru enak, makanya sy pilih ngojek dari pd kerja ngojek kan juga kerja, cari duit ngk harus formal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berbagi cerita :)

      Saya rasa Bapak cukup hebat, karena dari hasil angket saya tidak ditemukan tukang ojek yang berpenghasilan lebih dari Rp2.000.000,00 dalam satu bulan.

      Hapus
  9. kalo boleh tau itu di daerah mana ?

    BalasHapus

Boleh banget kalau ada tanggapan, kritik, saran, atau apa pun :)