Lomba Puisi, Ternyata..

Nggak segitunya kali

Pada hari Rabu, aku mengikuti lomba puisi di sekolahku.

Hari ini aku ke sekolah lho, karena acara maulid Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa salam (ejaannya betul nggak?).

Sebelum pulang, ada pengumuman pemenang Loketa. Lomba MTQ, ternyata Uswah juara 1! Selamat, ya (kelas X-2)! Dari kelasku (X-3) juga ada yang juara 3, ketua kelas. Lomba hias kerudung (kapital nggak siiih), Rakhmi, Afifa, dan Atikah juara 2, lho! Sedangkan lomba kaligrafi, dari kelasku juga ada yang menang. Nah, dari lomba azan nggak ada. Ternyata dari lomba puisi, NGGAK JUGA, Kesimpulannya, aku dan kalah. Jelas saja aku kalah, wong persiapannya saja belum matang. Pengalaman, belum.. Ekspresi, masih malu-malu. Ya, enggak apa-apa (sedih sih, sempat). Seandainya sudah berusaha...,hmm, enggak apa-apa juga!

Selama bersekolah di SMA aku, aku sudah mengikuti lomba spelling bee, cerpen, dan puisi. Semuanya kalah. Tapi, kan, kita tidak boleh putus asa! Tanggal 20 Mei nanti, Insya Allah aku akan mengikuti lomba xxx dalam rangka xxx (nanti kalau ada orang jahat tau?). Dengar-dengar, sih, 10 km. Kata guruku sih, nggak usah memikirkan menang atau kalah. Tapi.. aku ingin menjadi pemenang. Berarti, aku harus sering latihan lari, nih!

Aku belum pernah mendapatkan piala, tetapi aku pernah menang lomba kok. Lomba menggambar waktu kelas 4 SD (Juara Harapan 2, tapi aku nggak nyadar, nggak maju ke panggung deh, diwakilin deh) salah satunya. Padahal, kenyataannya aku nih pengin banget ikut banyak lomba. Tapi mungkin ya kurang nyari infonya.